TALAUD, tayangmanado.com – Diantara beberapa sasaran Operasi Teritorial (Opster) TNI di wilayah Kodim 1312/Talaud adalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan pemberian bantuan untuk pembangunan tempat ibadah (gedung gereja-red) yang berlokasi di Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Program kerja Opster TNI ini, akan memakan waktu selama kurang lebih 60 hari sesuai target pelaksanaanya yang telah dimulai sejak 1 Agustus 2019 lalu.
“Program kerja satgas opster tahun 2019 ini dipastikan selesai sesuai target waktu selama dua bulan sesuai rencana Komando atas,” ujar Danramil 1312-08/Melonguane, Lettu (Inf) Rudolf J. Maariwuth belum lama ini.
Kata Danramil, operasi teritorial ini merupakan operasi TNI yang difokuskan untuk wilayah-wilayah atau pulau terluar di Indonesia.
Dengan harapan, setiap warga masyarakat selalu bersinergi dengan TNI dalam melaksanakan tugas – tugas TNI di beranda terdepan NKRI ini.
“Selain itu, operasi ini bertujuan untuk membina warga masyarakat dalam melaksanakan usaha pembangunan rumah tinggal layak huni dengan dibantu oleh TNI. TNI dan masyarakat harus bahu-membahu dalam melaksanakan operasi tersebut,” kata Danramil.
Sementara itu, selaku Dansubsatgas Opster TNI Tahun 2019, Dandim 1312/Talaud, Letkol (Arm) Gregorius Eka Setiawan mengatakan, pelaksanaan opster ini dipastikan selesai sesuai dengan program dan rencana – rencana yang sudah tersusun.
“Kepada komandan satuan (para Danramil – red), yang mendapat tugas sebagai pengawas dan pengendali personil satgas dilapangan, dalam operasi teritorial diwilayahnya untuk tetap bekerjasama dengan setiap personil agar program ini bisa selesai sesuai rencana,” tandas Perwira lulusan Akmil Tahun 2000 ini.
Selain itu, kata Dansubsatgas, pelaksanaan Operasi Teritorial TNI diarahkan pada sasaran fisik maupun sasaran non fisik yang kali diprioritaskan di pulau terluar khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud.
“Untuk sasaran fisik diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur berupa peningkatan sarana prasarana dan fasilitas umum, guna mempercepat pembangunan di daerah,” terangnya.
Sedangkan sasaran non fisik, lanjutnya, ditujukkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
“Untuk sasaran non fisik ini tentunya, lebih kepada pemberdayaan SDM nya. Menumbuhkembangkan semangat serta motivasi masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan,” pungkas Setiawan.
Diketahui, saat ini untuk wilayah kerja Koramil 1312-08/Melonguane sendiri, telah menyelesaikan beberapa sasaran Opster yang dimaksud.
Diantaranya 11 RTLH dan dua tempat ibadah dengan volume kerja yang sudah selesai 100 %, 4 unit rumah sementara, 7 RTLH dan 2 tempat ibadah yang hingga saat ini masih dalam proses pengerjaan oleh personel Satgas Opster.(yohanes/rls)