MANADO – Usaha coklat bernama Elsifa Coklat yang berlokasi di jalan Bahari, Kampung Merdeka, Dendengan Dalam Kota Manado ini telah berjalan 3 tahun lamanya.
Nurlani Domili, wanita 35 tahun ini memulai usahanya pada 14 Februari 2014. Motivasinya untuk membuat coklat karakter ini karena dorongan dari salah satu temannya.
“Waktu itu ada salah seorang teman yang menyarankan untuk mau belajar membuat cokelat karakter ini, hingga akhirnya waktu itu bertepatan dengan tanggal 14 februari di mana sebagian orang merayakan valentine, itulah kali pertama saya membuat cokelat karakter ini untuk di jual,” papar wanita beranak dua ini.
Dari situ usahanya mulai berkembang hingga sekarang. “Saya biasa memproduksi cokelat pada sekitar jam 8 pagi ketika pekerjaan rumah telah saya kerjakan, dan anak-anak sudah saya antar ke sekolah, dan akan berakhir pada jam 10 malam,” tukas dia lagi.
“Jika hari-hari biasa, saya menghasilkan produksi cokelat hingga 100 cokelat, namun saat ini ada peningkatan, karena banyak yang pesan untuk perayaan natal,” katanya.
Dijelaskan juga, jika cokelat yang dia produksi biasanya melalui pesanan dari pelanggan atau biasa di jual secara online.
“Selama ini cokelat karakter elsifa sudah di jual keluar kota, diantaranya Kalimantan, dan Kota Palu, sementara untuk Sulut sendiri ada dari Kota Bitung dan Kotamobagu itu semua melalui pesanan juga,” terangnya.
Waktu untuk membuat cokelat karakter ini takkan lama, hanya memakan waktu 10 menit untuk mengeraskan di dalam kulkas.
“Hanya memang butuh kesabaran saat kita meletakkannya di dalam cetakan, harus dengan teliti, karena tidak sembarang warna, cokelat yang jadi akan jelek, contohnya jika kita membuat karakter cokelat santa claus, nah kita harus hafal di mana letak warna merah dan putih dari santa claus tersebut, karena kalau sembarangan kita taruh maka hasilnya akan jelek, dan tentu saja pelanggan akan kecewa,” tuturnya.
Dirinya juga menambahkan untuk omset yang dia dapat dari pembuatan cokelat karakter ini hingga 4 juta/bulan.
“Tapi dalam menyambut natal dan tahun baru ini, alhamdulillah ada peningkatan omset hingga 5 jutaan, saya menjualnya Rp.50.000/toples, tapi jika ada yang mengambil paket saya menjualnya sedikit lebih murah,” terangnya.
“Dalam pembuatan cokelat karakter ini, kesulitannya hanya saat membuat karakter santa claus atau princes-princes, karena harus detail, dan memang butuh belajar dulu, namun jika sudah terbiasa semua akan terasa muda, yang dibutuhkan hanya kesabaran saja,” kata Lani sapaan akrabnya.
Dirinya berharap, bisa mempunyai galeri cokelat sendiri agar bisa lebih banyak memproduksi cokelat karakter ini.tm/ifa