MINAHASA – Bukit Kasih Kanonang di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) masih diminati wisatawan dari mancanegara maupun nusantara. Adanya Bukit Kasih Kanonang, salah satunya menjadi bukti bahwa Manado merupakan kota paling aman di Seluruh Indonesia.
Lokasinya menjadi sebuah tempat wisata rohani yang menawarkan kenikmatan dalam bertenggang rasa dimana di puncak Bukit Kasih terdapat berbagai macam tempat ibadah dari 5 agama yang diakui di Indonesia.
Tempat ibadah 5 agama yaitu Gereja Katolik, Gereja Kristen, Kuil Buddha, Masjid, dan Candi Hindu yang berada di puncak kedua.
Setiap hari, beberapa kendaraan rombongan wisata memasuki kawasan Bukit Kasih Kanonang. Seorang penjaga, John Sondak tak henti-hentinya mengundang wisatawan maupun ketua rombongan untuk melaporkan dirinya agar bisa terdata di buku tamu. “Silahkan bapak dan ibu atau ketua rombongan untuk menulis buku tamu,”ucapnya lewat pengeras suara, kepada setiap tamu yang datang.
Sejumlah tamu pun dengan penuh kesadaran mendatangi lokasi pos di mana John berada. Usai menuliskan nama dan asal rombongan dipersilahkan bagi yang berkenan untuk menyumbangkan alakadarnya untuk biaya perawatan Bukit Kasih Kanonang.
“Setiap harinya pengunjung cukup padat. Mereka tak hanya datang dari daerah di Sulawesi Utara tapi juga turis mancanegara seperti Belanda, China juga wisatawan luar daerah,”katanya menjelaskan.
Di buku tamu ada sekitar 5.000 sampai 7.000 kepala yang mendatangi Bukit Kasih dalam setiap bulannya. “Siang ini baru 20 rombongan yang melapor,”terangnya.
Di pintu masuk Bukit Kasih terdapat sebuah tugu toleransi setinggi 22 meter. Di dalam tugu tersebut terdapat simbol dan kutipan pesan Tuhan dari masing-masing agama. Tugu ini juga merupakan monumen untuk mengingatkan akan toleransi dalam kehidupan beragama.
Sebagai panduan jika anda berasal dari luar Manado, untuk datang ke Bukti kasih dari Kota Manado, bisa menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum menuju Kota Tomohon. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam perjalanan untuk mencapai Tomohon.
Dari Kota Tomohon dilanjutkan ke Desa Kanonang di Kabupaten Minahasa dengan waktu tempuh sekitar 30 menit jika dengan menempuh perjalanan cepat.
Dari Manado sekira 55 Km atau dibutuhkan dua jam perjalanan dari Kota Manado melalui Tomohon hingga ke Bukit Kasih. Sekadar mengingatkan, jalanan di gunung Soputan curam dan berliku.
Para pengunjung juga harus ekstra hati-hati karena jalanan menuju ke Bukti Kasih cukup sempit dan sedikit banyak lubang di kanan-kiri jalan.
Meski akan terasa lelah, perjalanan yang cukup panjang itu akan terobati ketika sudah tiba di lokasi. Ketika masuk lokasi petugas akan menagih retribusi. Setiap orang hanya dikenakan biaya Rp1000 sedangkan parkir kendaraan Rp3000. Cukup murah untuk sebuah lokasi wisata yang indah itu.
Sesekali melihat sambil bertanya dan membaca beberapa pesan yang ada di menara. Dalam beberapa catatan, Bukit Kasih merupakan bukit belerang yang masih alami. Mulai dibangun 3 Desember 1999 di tanah seluas 4 hektar dan dibangun kembali oleh pemerintah tahun 2002 sebagai pusat keagamaan dimana semua pemeluk agama bisa berkumpul dan beribadat di bukit tropis yang rimbun dan berkabut. Dinamakan bukit kasih karena tempat ini menimbulkan rasa keharmonisan antar umat beragama.
Dibutuhkan sekira 1 jam untuk menaiki tangga tersebut. Disarankan jika fisik lemah untuk tidak naik karena jalanan terus meninggi dan butuh tenaga ekstra. Namun jika hobby berpetualang dan mendaki lokasi ini cocok untuk disinggahi. Untuk mencapai bukit, pengunjung harus menaiki anak tangga yang cukup panjang, 2.435 anak tangga. Di beberapa titik jalur anak tangga terdapat kolam belerang di sisi kiri dan kanan. Setibanya di puncak, pengunjung dapat dengan leluasa menyaksikan pemandangan yang luar biasa.
Namun jika fisik kuat dan ingin cepat bisa lewat tangga kanan monumen tapi tangga ketinggiannya luar biasa dan menguras tenaga. Kelelahan itu akan terobati jika sudah sampai puncak. Selain karena pemandangan yang begitu indah, lokasi Bukit Kasih memang memesona.
“Ini luar biasa. Spektakuler dan indah banget,”kata Agustinos Raharjo, seorang pengunjung dari Jakarta.
Para pengunjung menyatakan cukup puas saat melewati ribuan tangga meski memang tampak tak terawat dan sebagian sudah rusak.
Di puncak pertama kita bisa melihat sebuah salib putih yang tingginya mencapai 53 meter yang bisa dilihat dari pantai Boulevard, Manado. Di tempat ini juga diyakini sebagai tempat asli nenek moyang suku Minahasa, Toar dan Lumimuut tinggal.
Ketika turun di tangga sebelah kanan monumen, anda bisa menikmati air panas untuk merendam kaki sebagai refleksi. Sejumlah pria dan wanita akan menawarkan jasa untuk pijat kepada para pengunjung yang baru turun dari tangga.
“Mari pak pijat, hanya 30 ribu untuk kaki agar rasa lelah usai perjalan jauh bisa kembali sehat,”kata Ronald Sondakh menawarkan jasanya dengan ramah.
Tampak banyak orang yang melakukan terapi air panas dan dipijat kakinya usai menaiki tangga. Rata-rata bagi mereka kebanyakan dari luar kota.
“Malah wisatawan datang ke sini hanya untuk merendamkan kaki dan pijat pak,”jelas Sondakh lagi.
Selain terapi pijat pengunjung juga bisa berenang di kolam berair panas. Cukup memayar Rp5000 per orang bisa berendam sepuasnya.
Bukit Kasih memiliki fasilitas tak hanya kolam air panas tapi juga warung-warung yang menjual berbagai makanan dan minuman, penjualan merchandise, jasa shooting foto dan toilet. Bahkan untuk yang ingin sholat juga tersedia mushola dan tempat wudhu yang nyaman.
So saat ini tinggal perhatian pemerintah untuk terus mengembangkan lokasi ini agar para pengunjung menjadi betah dan bisa berlama-lama di sana.
“Jalanan masuk harus segera di benahi bila perlu diperlebar agar bus wisata tak kesulitan menuju ke sana. Apalagi jika terjadi persimpangan dengan kendaraan berlawanan arah masing-masing harus mengalah,”saran pengunjung lainnya, Aditya Farras Ariyanto.TM