MANADO, TayangManado.com – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Joko Supratikto mengatakan penggunaan digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) tidak hanya di sektor perdagangan saja. Sektor lain juga dapat menggunakannya, seperti sosial keagamaan.
Menurut Joko, tempat ibadah boleh menerapkannya. Karena itu pihaknya mendorong supaya itu dapat diwujudkan guna meningkatkan penggunaan digital.
“Kami berharap tempat-tempat ibadah semakin terdigitalisasi,” imbuhnya.
BI, sambung dia, telah melakukan sosialisasi dan edukasi ke berbagai tokoh agama, termasuk pengurus masjid, gereja, pura dan vihara. Menurutnya digitalisasi pembayaran bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun kepercayaan dan kebiasaan baru dalam bertransaksi.
Setiap kali menggunakan QRIS, katanya, baik bertransaksi secara elektronik, sesungguhnya sedang berkontribusi pada perekonomian Indonesia yang lebih efisien, transparan dan modern. Implementasi QRIS juga dapat membantu mengurangi risiko kehilangan atau pencurian dana yang biasa disimpan dalam kotak amal fisik.
“Dana umat akan lebih terjaga dan transparan dalam pengelolaannya,” katanya menjelaskan manfaat digitaliasi.
(RG)