
TAYANGMANADO – Ratusan demonstran mendatangi Bandara Sam Ratulangi, Rabu (29/8/2018).
Dengan menggunakan pengeras suara mereka berorasi. “Bayar gaji kami……….!!!!!!!! PHK bukan solusi. Kami Butuh Makan! Kami Butuh uang… Berikan hak hak kami..”
Itulah sebagian tuntutan ratusan demonstran yang menguasai Bandara Sam Ratulangi Manado yang sempat membuat suasana semakin tak terkendali.
Massa tersebut merupakan karyawan PT Sekunder yang belum mendapatkan pembayaran gaji sejak akhir tahun 2017 dikarenakan perusahaan mengalami krisis keuangan.
Rencananya pada hari itu mereka akan melakukan mediasi dengan pihak Manajemen PT Sekunder di Kantor Gubernur.
Namun mereka mendapat informasi bahwa pada hari yang sama Pimpinan PT Sekunder akan berangkat ke Jakarta melalui Bandara Sam Ratulangi Manado.
Sehingga massa lebih memilih untuk untuk menemui Pimpinan PT Sekunder di bandara guna menuntut haknya yang sampai saat ini belum dibayarkan oleh pihak perusahaan.
Pada pukul 14.00 Wita massa yang kurang lebih berjumlah 100 orang terlihat mulai berkumpul di area toll gate, Personel Avsec dan petugas bantuan mencoba menghadang agar massa tidak masuk ke area bandara.
Sempat terjadi dorong mendorong antara massa dan petugas. Massa semakin anarkis dan petugas mulai kewalahan sehingga barikade petugas perlahan dapat ditembus.
Mengetahui hal tersebut, Airport Security Protection Section Head melaporkan secara berjenjang sampai ke General Manager Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus Gandeguai.
Vice President Airport Security Dony Subardono juga telah mendapatkan informasi bahwa terdapat sekelompok orang yang tengah melakukan demonstrasi di Kantor Gubernur dari Airport Security & Safety Department Head.
Airport Security & Safety Department Head melaporkan informasi tersebut kepada General Manager serta meneruskan kepada jajarannya untuk melakukan langkah-langkah antisipasi termasuk mencari keberadaan Pimpinan PT Sekunder di dalam terminal bandara.
Minggus Gandeguai berkoordinasi dengan Danlanud, Kapolres, Danlanudal untuk menurunkan personil PHH dan mendatangkan negosiator, kondisi keamanan bandara ditetapkan menjadi “rawan (kuning),” EOC diaktifkan.
General Manager Bandara menetapkan kondisi keamanan bandara menjadi “darurat (merah)” dan menyerahkan komando pengendalian kepada Danlanud TNI AU.
Danlanud kemudian memberikan komando untuk melakukan langkah–langkah penanggulangan kondisi darurat. Keberadaan Pimpinan PT Sekunder berhasil ditemukan oleh Personel Avsec, selanjutnya dilakukan mediasi dengan koordinator massa dan akhirnya berhasil diyakinkan bahwa Pimpinan PT Sekunder akan menemui perwakilan massa untuk melakukan mediasi di Kantor Polresta Manado.
Pimpinan PT Sekunder dievakuasi dari Bandara Sam Ratulangi dengan disaksikan oleh perwakilan massa. Mengetahui hal tersebut massa mulai membubarkan diri. Demonstrasi dapat diatasi, selanjutnya komando diserahkan kembali kepada General Manager, kondisi “normal (hijau).”
Itulah bagian dari latihan atau simulasi yang diselenggarakan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado yang menyelenggarakan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Rabu (29/08/2018).
Latihan dirancang mendekati keadaan yang sebenarnya (riil) dan secara langsung dipimpin oleh General Manager Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi selaku ketua dari Airport Emergency Committe (AEC).
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, secara berkala, PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan kegiatan simulasi PKD untuk menguji kecepatan dan ketepatan implementasi penanganan krisis sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document) dan Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Program Document).
“Khususnya kami memfokuskan terkait fungsi koordinasi, komunikasi, komando, antar unit dan instansi pemangku kepentingan bandara. Tujuan utama dari pelaksanaan latihan ini adalah untuk menguji ketanggapan kami dalam merespons keadaan darurat yang dapat terjadi kapan saja dan menguji ketepatan prosedur; mengingat keselamatan dan keamanan para pengguna jasa bandar udara serta seluruh stakeholder ada hal yang mutlak bagi kami,”ujarnya.
Latihan ini melibatkan setidaknya 700 personil gabungan yang terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU Lanud Sam Ratulangi, TNI AL Sam Ratulangi, Perum LPPNPI Cabang Manado, Kantor Imigrasi Manado, Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Manado, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Manado, Balai Karantina Kelas 1 Manado, BASARNAS Manado, Kepolisian Resort Manado, Badan Intelijen Negara Sulawesi Utara, Kompi Bantuan Yonif Raider 712/Wiratama TNI-AD, Rumah sakit Tk. III Wolter Monginsidi, RSUD Maria Walanda Maramis, Puskesmas Talawaan, dan instansi pemerintaan lain-lain.
“Kami pastikan bahwa operasional Bandara Sam Ratulangi Manado tidak terganggu selama pelaksanaan latihan PKD ke 97 ini. Kami pun telah berkoordinasi dengan seluruh maskapai dan kami mohon agar penumpang tidak panik selama pelaksanaan latihan PKD ini,”pungkasnya.tm