SANGIHE – Wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik, Rabu (24/5/2023) pukul 8.44 Wita
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,51° LU ; 124,52° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 237 Km arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 24 km.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( _thrust fault_ ).
Berdasarkan estimasi peta guncangan ( _shakemap_ ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore dan Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI ( *Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang* ). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini *TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI*.
Gempabumi Susulan:
Hingga pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ).
Rekomendasi:
Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.