TAYANGMANADO- Menyongsong perayaan Maulid Nabi Muhammad pada Selasa (20/11) mendatang, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII memprediksi kenaikan konsumsi elpiji 3 kg. Pertamina MOR VII menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan tersebut.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo mengatakan pihaknya menyiapkan penambahan pasokan. “Kami siagakan penambahan 4% dengan total sebanyak 75.060 tabung elpiji 3 kg dari rata-rata konsumsi normal sebanyak 72.173 tabung untuk wilayah Sulawesi Utara,” kata Roby. Penambahan ini akan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan lapangan.
Disamping mencadangkan penambahan, Pertamina MOR VII juga menyiagakan agen dan pangkalan untuk tetap beroperasi selama libur Maulid. Adapun kebutuhan elpiji di wilayah Sulut dipenuhi oleh 34 agen dan 3.206 pangkalan.
Sementara itu memasuki bulan kedua pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu, tercatat peningkatan konsumsi elpiji di Palu. Konsumsi rata-rata harian mencapai 12.066 tabung, meningkat 15,5% dari konsumsi rata-rata normal 10.446 tabung.
Untuk itu, Pertamina MOR VII bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pangkalan elpiji Kios Burhan dan pangkalan Linda Tedy pada Rabu (14/11) lalu. Dari hasil sidak ditemukan ketersediaan stok elpiji aman, dengan rata-rata stok elpiji 3 kg sebanyak 50 – 100 tabung dan elpiji non subsidi sebanyak 5 – 10 tabung per pangkalan.
Sales Executive LPG V, Bastian Wibowo menjelaskan bahwa pasca bencana penyaluran elpiji sudah kembali berjalan normal. “Total lima agen dan 786 pangkalan sudah beroperasi kembali untuk memenuhi konsumsi elpji di Kota Palu. Saat ini stok elpiji yang tersedia di SPPBE Gema Palu sejumlah 28.000 tabung. Sementara di SPPBE Muhsans Putra Arba Mandiri terdapat 28.666 tabung elpiji 3 kg,” jelas Bastian.
Sekda kota Palu, Tamin Tombolotutu yang turut dalam sidak mengatakan bahwa situasi stok elpiji aman terkendali dan tidak ada pengurangan. ”Setelah dilakukan sidak, kami temukan pihak Pertamina tidak mengurangi stok. Kondisi elpiji juga masih aman terkendali dan harga di pangkalan sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp. 16.000,- per tabung. Adapun harga di tingkat pengecer kisaran Rp. 18.000,- per tabung,” jelas Tamin.
Pertamina menghimbau masyarakat agar membeli elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina. Harga sesuai HET dan stok tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.tm/humas