MINAHASA UTARA – Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Panglima Kodam (Pangdam) XIII/Merdeka Mayjen TNI Santos G Matondang, Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto dan pejabat lainnya, meninjau perkembangan dan situasi yang terjadi di Perumahan Agape, Desa Tumaluntung, Minahasa Utara, Sabtu (1/2/2020).
Selain masuk dan melihat langsung kondisi musala yang sedang diperbaiki personel TNI dan Polri yang hampir selesai. Mereka juga memastikan tempat tersebut agar secepatnya bisa digunakan kembali sebagai tempat salat oleh umat Islam di Agape.
Pangdam XIII/Merdeka dalam keterangannya kepada awak media mengatakan bahwa situasi di perum Agape sudah aman, untuk itu Pangdam berharap kepada seluruh warga agar jangan ada yang memprovokasi maupun terprovokasi.
“Seperti kita ketahui situasi disini sudah aman, kepada para awak media, mari infokan beritakan dan jangan ada yang memprovokasi dan jangan terprovokasi. Mari kita jaga situasi yang aman ini dan yang sudah kondusif ini,” turur Mayjen TNI Santos G Matondang.
Dalam kesempatan tersebut, Olly Dondokambey mengapresiasi apa yang sudah dilaksanakan seluruh masyarakat yang ada di Agape. “Saya juga menyampaikan terima kasih sekali kepada aparat keamanan baik pak Kapolda, ibu Kapolres, pak Dandim, pak Pangdam, Danrem yang sudah sangat mengantisipasi hal-hal yang akan berkelanjutan apabila terjadi kesalahpahaman,”ujarnya.
Olly menegaskan jika dirinya sudah meminta kepada Polda untuk menindak tegas hal-hal yang terjadi apabila di Sulut. Bukan hanya di Agape tapi di Sulut apabila ada hal yang merusak tentang keberagaman di Sulut harus langsung ditindak.
“Salah satu contoh juga di Agape ini pada hari kejadian malam harinya, pagi harinya langsung ada penindakan terhadap hal-hal yang dianggap sudah meresahkan masyarakat,”ujarnya.
Di tempat yang sama, Kapolda Sulut Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto, dihadapan awak media menjelaskan jika pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan utamanya recovery, seperti yang semua lihat bahwa bangunan sekarang sudah bagus, sudah diperbaiki, sudah bisa berfungsi..
Kapolda kembali menegaskan mengenai peristiwa ini, pihak Polda akan melakukan penegakan hukum.
“Bagi Polri, perbuatan-perbuatan kemarin dengan muatan suatu perusakan, apapun alasannya itu merupakan suatu perbuatan tindak pidana. Polda sudah melakukan tindakan tegas kepada beberapa pelaku, dan itu akan terus kita kembangkan,”tukasnya.
Dia meminta kepada semua pihak bahwa untuk proses penegakan hukum, percayakan kepada Polda Sulut.
“Kami akan profesional dalam melakukan penegakan hukum,” ucapnya.
Dia kembali mengingatkan jika wilayah Sulawesi Utara ini sudah mendapatkan predikat wilayah yang paling toleransi dan ini harus dipertahankan dan menjaganya.
“Beberapa survei, menilai bahwa wilayah Sulawesi Utara itu adalah wilayah yang paling toleransi, bahkan kita selalu memikir bahwa tanah di Sulawesi Utara ini merupakan tanah yang diberkati Tuhan,” katanya.
Sigid meminta kepada semua pihak, agar tidak melakukan aktivitas atau kegiatan yang kontraproduktif.
Turut hadir dalam kegiatan Danrem 131/Stg, para Asisten/Kabalak Kodam XIII/Merdeka, para Kasi Korem 131/Stg, Pejabat utama Polda Sulut, para tokoh agama, tokoh masyarakat beserta masyarakat setempat.(tim)