TAYANGMANADO-Seru, penuh canda, tawa serta semarak pembagian beragam hadiah. Itulah suasana kekeluargaan sesama warga asal Jawa Barat dan Banten di tanah rantau Manado, Sulawesi Utara (Sulut) di acara Halal Bihalal dan Kumpul Riung Rukun Wargi Silihwangi yang digelar Pengurus Rukun Wargi Silihwangi di Lomban Waterpark Tateli, Sabtu (20/7/2019).
Kegiatan tersebut menurut Ketua Panitia Eny Razak, dilaksanakan untuk menjalin silaturahmi sesama warga asal Jawa Barat dan Banten yang ada di Manado dengan harapan agar tetap terjalin dengan baik. “Kita berharap dengan pertemuan di acara halal bihalal ini silaturahminya semakin erat,”katanya.
Keakraban begitu terasa, meski tak semua yang hadir tak semuanya saling kenal secara keseluruhan. Meski demikian, Ketua Umum Rukun Wargi Silihwangi Ir H. Sultan Ginanjar mengaku bahagia karena minat warga pasundan untuk saling silaturahmi saat ini cukup tinggi. Apalagi silaturahmi kali ini dihelat dalam suasana yang berbeda.
“Dilaksanakan di tempat yang terbuka. Apapun alasannya, Paguyuban ini harus tetap berjalan begitu juga silaturahmi harus tetap dilakukan,”ingatnya.
Dikatakan Sultan, jika ada komunitas-komunitas lain dari keluarga Pasundan ada di Kota Manado tidak ada masalah. Namun demikian Rukun Silihwangi akan menaungi semua organisasi yang ada tersebut.
“Kita harus bisa berpegangan teguh dengan warga Sulut dan kita jaga nama baik ini karena kita sudah mendapatkan pengakuan dari berbagai pihak. Kita tidak pernah bermasalah atau konfik dengan siapapun. Ini yang harus kita jaga,”pintanya.
Hal serupa disampaikan Ketua Dewan Pembina Letkol. Purn DRG Eman Suherman SE. MSi bahwa silaturahmi harus tetap terjaga untuk saling menguatkan dan mengingatkan sesama keluarga besar Rukun Wargi Silihwangi. Eman berpesan agar keluarga besar mengedepankan pikiran-pikiran yang baik.
“Warga Pasundan harus kebal terhadap berbagai godaan dalam situasi apapun dengan tetap dekat kepada Allah dan istikomah. Mari selalu melangkah di jalan yang diridhai Allah,”ingatnya.
Sementara Hi Dadang dalam tausiahnya mengingatkan agar Rukun Wargi Silihwangi untuk ta’aruf yakni saling mengenal lahir dan batinnya. Baik kebiasaan yang baik maupun buruknya.
Kemudian dalam pergaulan harus tafahum atau faham dan saling memahami. Memahami satu sama lain sehingga saling memaklumi.
“Kita tidak akan sakit hati jika kita paham. Jangan sedikit-sedikit tersinggung,”ujarnya.
Kemudian di rukun itu yang penting memiliki sifat suka tolong-menolong atau ta’awun. Menolong tak harus dengan harta tapi juga pikiran atau nasehat.
“Terakhir takaful atau solidaritas, mencukupi kebutuhan hidup dan mengasuh, seperti kondisi kekurangan yang timbul pada salah satu pihak yang mendesak. Misalnya dalam keluarga jika ada yang lebih membantu yang kekurangan. Semoga persaudaraan ini juga dapat menjadi orang yang lebih baik dan mendekatkan diri kepada Allah,”pesannya.
Halal Bihalal dan Kumpul Riung Rukun Wargi Silihwangi sendiri mengangkat tema silih asah, silih asuh, dan silih wangi. Acara dari awal hingga akhir tetap seru karena dipandu master of ceremony (MC) terkenal di Sulut, Oni Epeng atau Oni Jaelani yang kesohor itu.
Sebelum berpisah acara ditutup dengan lantunan lagu neng geulis yang dinyanyikan Ketua Dewan Pembina Letkol. Purn DRG Eman Suherman. Semua yang hadir pun larut berjoget bersama. (kang)