Halal bi Halal dengan tema “Kebangkitan Ekonomi I-Emas”(Foto: ist)
JAKARTA – Sebagai salah satu bentuk upaya mendorong kebangkitan ekonomi umat, serta dalam rangka menjaga silaturahmi antar pemuda Islam, Rabu Hijrah menyelenggarakan Halal bi Halal dengan tema “Kebangkitan Ekonomi I-Emas” secara _hybrid_.
Dilaksanakan pada hari Minggu, 29 Mei 2022 di Aula Al-Fattah Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Halal bi Halal ini sekaligus menjadi momentum *peluncuran Indonesia Emas* sebagai gerakan yang memiliki komitmen serta optimisme pemuda Islam untuk kesuksesan di masa depan melalui prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk kemaslahatan.
Adapun acara ini diawali dengan sambutan dari *Prof. Dr. KH. Nasarudin Umar, MA, Imam Besar Masjid Istiqlal* yang disampaikan secara virtual. Dalam sambutannya, Imam Besar menyampaikan apresiasi terhadap pemuda Islam yang konsisten bergerak untuk mendorong kebangkitan ekonomi umat.
“Saya salut dan bangga atas kreativitas pemuda Islam untuk ekonomi umat, secara khusus adinda Arief Rosyid yang menjadi penggeraknya. InsyaAllah saya selalu mendukung; Masjid Istiqlal pun senantiasa terbuka sebagai wadah maupun tempat penyelenggaraan kegiatan pemuda,” ucap Nasarudin Umar.
Dalam kesempatan ini, turut hadir memberikan sambutan secara langsung di Masjid Istiqlal, *Aminuddin Ma’ruf, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia*. Pria yang juga pernah menjabat ketua umum PMII Periode 2014-2015 ini ikut menyatakan dukungannya terhadap gerakan ekonomi yang lahir dari pemuda.
“Bicara perihal kebangkitan ekonomi umat, saya banyak merefleksikannya terhadap kekuatan sejarah Indonesia, baik organisasi-organisasi Islam maupun para tokoh bangsa yang mengkonsolidasikan ekonomi umat. Perjuangan beliau-beliau sangat relevan dengan kegiatan hari ini, di mana kita berupaya menjadikan masjid bukan sekedar sebagai tempat ibadah saja, tetapi sebagai pusat peradaban, khususnya untuk kegiatan ekonomi umat,” kata Aminuddin Ma’ruf.
BACA JUGA:
Senada dengan Imam Besar, Aminuddin Ma’ruf juga mengapresiasi M. Arief Rosyid Hasan yang memiliki peran signifikan dalam menggerakan pemuda dan masjid sebagai titik awal kebangkitan ekonomi umat.
Setelah sambutan, acara Halal bi Halal dilanjutkan dengan tausiyah oleh Ustadz Muhammad Rifki Farabi Majdi, tokoh pemuda Islam. Dalam Tausiahnya, Farabi, putra ulama dan mantan gubernur NTB, Muhammad Zainul Majdi, menyampaikan, “Pemuda Islam harus memiliki state of mind atau mentalitas diri dalam hal keilmuan, pemahaman, dan kefasihan dalam membaca situasi zaman yang menjadi pondasi dalam upaya membawa kebermanfaatan bagi umat.”
Hadir sebagai narasumber dalam Diskusi Kebangkitan Ekonomi Umat: *Najih Prasetyo, Komisaris Angkasa Pura Hotel*; *Syifa Fauziah*, Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)*; dan *Okky Irmanita, Direktur SwarnaKomunika*. Bertindak sebagai moderator dalam diskusi ini, *Danial Iskandar, CEO MilenialFest*.
BACA JUGA:
*Mantan Ketua Hijabers Community, pengusaha, dan saat ini Ketum BKMT, Syifa Fauziah*, atau yang akrab dengan sapaan Mpok Syifa mengungkapkan bahwa inti dari kebangkitan ekonomi umat dalam konsep muamalah dalam kehidupan sehar-hari. “Dengan adanya diskusi dan kajian seperti ini, kita berharap bisa mengisi diri guna meningkatkan kapabilitas dalam berbangsa dan beragama di hari ini dan hari depan,” tukasnya.
Membagikan refleksi dari perjuangan selama ini serta proyeksi ke depan, *M. Arief Rosyid Hasan, Komisaris Independen BSI sekaligus tokoh penggerak pemuda Islam* bercerita tentang terminologi “Kebangkitan Ekonomi Umat” yang pertama kali dicetuskan pada tahun 2017.
“Hadir malam ini, di tengah kita penggerak dari berbagai organisasi dan kalangan, bahkan saudara-saudari kita dari agama lain seperti Katolik dan Protestan. Alhamdulillah, ketika kita bicara tentang ekonomi umat yang menjadi titik temu di antara kemajemukan bangsa, kita tidak lagi membahas perbedaan atau atribut masing-masing. Sebaliknya, kita mencari persamaan-persamaan yang ada, menyatukan visi dan misi untuk menyambut 100 tahun Indonesia EMAS,” ucap M. Arief Rosyid Hasan.
BACA JUGA:
Arief juga menambahkan bahwa Indonesia Emas bisa berarti macam-macam, salah satunya E-Mas; Ekonomi Masjid. Lanskap di tahun 2045 tentu akan sangat berbeda dengan hari ini. Oleh sebab itu, menjadi sangat penting untuk akselerasi regenerasi.
Acara ini turut dimeriahkan oleh aktor dan penyanyi *Syakir Daulay* yang menutup rangkaian Halal bi Halal dengan shalawat dan doa.