MAKASSAR – Kesabaran Al-Fadel Ibrahim Amin Adam (36 th) dalam menunggu proses resettlement (pemukiman kembali) berbuah manis. Pemerintah Kanada bersedia menjadi negara penerima suaka untuk ia dan isterinya.
“Kami sangat bersyukur, semoga kehidupan keluarga saya lebih baik nanti di Kanada,” ucap Fadel penuh haru, Rabu (4/8/2021).
Fadel bercerita kalau ia melarikan diri ke Indonesia tahun 2013 setahun setelah menikah karena suasana konflik di negaranya, sementara isterinya menyusul pada tahun 2018.
Selama bermukim di Kota Makassar Fadel mendapatkan biaya hidup dari IOM (Internasional Organization for Migration), namun isterinya tidak menjadi tanggungan IOM karena termasuk pengungsi mandiri.
Baca Juga:
Tahun 2019, mereka sempat dikaruniai anak laki-laki, tetapi belum genap berusia satu tahun duka menyelimuti keluarga ini anaknya meninggal karena sakit.
“Anak saya dirawat di rumah sakit karena sakit di perutnya dan dioperasi, tetapi meninggal,” terang Fadel dengan raut sedih.
Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin mengatakan bahwa saat ini Makassar menampung sekitar 1.623 jiwa pengungsi yang berasal dari 13 negara, dengan Afghanistan menempati urutan terbanyak lebih dari 65%, disusul oleh Myanmar dan Somalia.
“Resettlement merupakan satu dari tiga solusi jangka panjang dalam menangani pengungsi. Dua solusi lainnya, AVR (pemulangan kembali-Red) dan Privat Sponsorship melalui jalur pendidikan ataupun jalur lainnya,” tambah Alimuddin.
Proses Resettlement
Dijemput dari tempat penampungan, Fadel beserta isterinya menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, mereka didampingi oleh petugas escort (pengawal) dari Rudenim (Rumah Detensi Imigrasi) Makassar sebanyak dua orang untuk bertolak ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan pesawat Garuda kode penerbangan GA0605 pada Kamis, 4 Agustus 2021 pukul 13.05 Wita.
Baca Juga:
Setiba di Bandara Soekarno Hatta, didampingi oleh petugas escort Mereka menemui staff IOM (International Organization for Migration) yang telah menunggu di terminal 3 keberangkatan guna penyerahan dokumen perjalanan dan berkas-berkas kelengkapan lainnya.
Selanjutnya petugas escort Rudenim Makassar melakukan serah terima dengan petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, kemudian Fadel beserta isteri berangkat menggunakan maskapai Turkish Airlines pada pukul 21.05 Wib dihari yang sama menuju Istambul dan dilanjutkan menuju Toronto pada tanggal 5 Agustus pukul 15.00 waktu setempat.
Alimuddin mengatakan bahwa tahun 2020 telah dilaksanakan resettlement terhadap 47 orang pengungsi, sementara untuk tahun 2021 resettlement baru dilakukan terhadap Fadel dan isterinya.
Terkait berkurangnya jatah resettlement, Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan Dodi Karnida berharap pandemi segera berakhir agar resettlement maupun pemindahan pengungsi ke Jakarta untuk persiapan resettlement, dapat berlangsung tanpa halangan atau penundaan.
Baca Juga:
“Kami akan tetap mendorong supaya jumlah pengungsi semakin berkurang baik melalui resettlement atau Voluntary Return agar beban pengurusan kami juga semakin berkurang” ucap Dodi.