MANADO – Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Wiratno dan Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Ellen Joan Kumaat menandatangani nota kesepahaman penguatan fungsi berupa dukungan penyelenggaraan riset dan pengabdian kepada masyarakat sekitar kawasan di Taman Nasional Bunaken Provinsi Sulawesi Utara, di Kantor Pusat Universitas Sam Ratulangi Manado, Kamis (27/6/2019).
Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah untuk meningkatkan sinergi tugas dan fungsi para pihak dari Ditjen KSDAE – Kementerian LHK dan Universitas Sam Ratulangi untuk meningkatkan pengembangan riset, inovasi dan teknologi serta pengabdian masyarakat sekitar kawasan di Taman Nasional Bunaken.
Terdapat 4 ruang lingkup utama dalam nota kesepahaman yakni meliputi, pertama, pengembangan riset dan inovasi dalam bidang Pertanian dan Kehutanan, Perikanan dan Ilmu Kelautan, Sosiologi, Anthropologi, Ekonomi dan Bisnis, Hukum, serta Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Teknik dan Tata Ruang di Kawasan Taman Nasional Bunaken.
Kedua, terkait dengan peningkatan pengabdian masyarakat daerah penyangga Kawasan Taman Nasional Bunaken. Ketiga, dukungan scientific untuk penanganan kasus Kawasan Pelestarian Alam Taman Nasional Bunaken, dan pengusulan Taman Nasional Bunaken dan Kawasan konservasi sekitarnya sebagai Cagar Biosfer Bunaken, Tangkoko, Minahasa dan atribut lainnya yang dapat meningkatkan kinerja dan branding Taman Nasional Bunaken beserta kawasan konservasi di sekitarnya di Sulawesi Utara. Keempat, terkait dengan komitmen dalam perlindungan sumber daya genetik, fungsi ekologi, dan pengembangan bioprospecting di Kawasan Taman Nasional Bunaken.
Prof. Ellen dalam sambutannya mengapresiasi langkah dari Ditjen KSDAE-Kementerian LHK dalam keterlibatan Perguruan Tinggi untuk mendukung pengelolaan kawasan Taman Nasional Bunaken dari bidang ilmiah.
“Pada prinsipnya kami melakukan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dimana hal tersebut tertuang dalam Tri Darma,”katanya.
Direktur Jenderal KSDAE menyampaikan pihaknya sangat terbuka dalam bidang riset dan inovasi, apalagi Taman Nasional Bunaken, Tangkoko, dan Minahasa dalam tahap peningkatan kinerja untuk Cagar Biosfer.
“Tentunya dukungan Scientific dari Universitas Sam Ratulangi sangat kami butuhkan,”ujarnya.
Tindaklanjut setelah Nota Kesepahamam dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama antara Kepala Balai Taman Nasional Bunaken dengan Dekan Fakultas, antara lain Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.tm