MINAHASA – Setelah sukses beberapa bulan dibudidayakan, tanaman stevia yang berlokasi di Kakas Barat, Kabupaten Minahasa akhirnya resmi diekspor perdana ke Korea Selatan. Sebanyak dua ton dilepas langsung Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sulut, Yeittij Fonnie Roring pada Selasa, (28/9/2021).
“Pemerintah Sulawesi Utara (Sulut) akan selalu mendukung ekspor pertanian, terlebih beberapa waktu yang lalu Sulut menerima penghargaan Abdi Bakti Tani langsung dari Presiden Republik Indonesia,” ujar Yeittij Fonnie Roring.
Baca Juga:
Sebelumnya, pihak Stevia Farm Korea memutuskan Sulut sebagai daerah yang paling tepat untuk pengembangan tanaman berdaun manis tersebut.
“Tanaman tersebut akhirnya sukses dibudidayakan di lahan milik warga,” kata Yeittij.
Direktur Utama PT BKS, Oktavianus yang dipercayakan Stevia Farm Korea sebagai pengelola perkebunan tersebut mengungkapkan penyiapan lahan dan penanaman bibit sudah dilakukan dari tahun lalu dan terus dikembangkan sampai sepuluh tahun ke depan.
Baca Juga:
“Tanaman stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah, terbukti tanaman ini telah lama popular di negara-negara maju seperti Korea dan Jepang,” ujar Oktavianus.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan mengungkapkan ke depan pihak Stevia Farm berencana akan mengembangkan perkebunan tersebut hingga 40.000 ha dengan bermitra dengan petani lokal.
Baca Juga:
“Pasarnya di luar negeri sangat besar karena stevia ini akan diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman dan kosmetik. Dengan pemerintah daerah dan semua pihak, kita akan dukung investasi ini,” ujarnya.
Dia menambahkan PT BKS kian menambah deretan ekspotir baru Sulut tahun ini, total keseluruhan ada 16 eksportir baru yang dominasi oleh kaum millenial.
Baca Juga:
Turut hadir dalam pelepasan ekpor perdana tersebut jajaran Kementan yakni staff khusus, Erick Tamalagi, Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan Pekerbunan, Dedi Junaidi dan Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan, Kepala Kantor beacukai Sulbagtara, Cerah Bangun serta perwakilan pemerintah daerah sekitar.