Kepala Karantina Pertanian Manado, Donny Muksydayan Saragih dan Kepala Bea Cukai Bitung, Zubaidy Yulianto melepas ekspor perdana pala biji Sulut ke pasar global Vietnam di depo Pelabuhan Bitung. (Foto: Barantan Manado)
BITUNG – Eksportir baru asal Sulawesi Utara (Sulut) mampu memenuhi permintaan biji pala ke Vietnam. Pala atau Myristica fragrans sebanyak 42 ton dengan nilai ekonomi Rp5 miliar milik PT Olam Indonesia ini diberangkatkan menuju negara tujuan pada Sabtu (23/4/2022).
Pelepasan ekspor perdana pala biji asal Provinsi Sulut ke pasar global, Vietnam bertempat di depo Pelabuhan Bitung, Sulut yang dilakukan oleh Kepala Karantina Pertanian Manado, Donny Muksydayan Saragih dan Kepala Bea Cukai Bitung, Zubaidy Yulianto.
BACA JUGA:
“Komoditas pala biji yang diekspor telah melalui serangkaian tindakan karantina guna memastikan seluruh persyaratan teknis negara Vietnam terpenuhi,” kata Donni saat memberikan sertifikat kesehatan tumbuhan ekspor, atau phytosanitary certificate, PC kepada eksportir.
Menurut Donni, PT Olam Indonesia menambah deret pelaku usaha agribisnis asal Sulut yang berhasil memasok komoditas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar global.
“Selain menambah ragam ekspor, kami pun fokus untuk menambah jumlah eksportir. Salah satunya dengan membuka akses informasi ekspor baik dengan cara konvensional maupun digital,” ujar Donni.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Karantina Pertanian Manado memiliki tugas pokok dan fungsi mengawasi keamanan dan pengendalian mutu pangan dan pakan asal pertanian yang dilalu lintaskan di Provinsi Sulut.
Selain itu, secara khusus Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) memberi tugas khusus dalam mengawal upaya peningkatan ekspor.
Melalui gerakan tiga kali lipat ekspor, Gratieks secara sistematis mulai dari hulu, hilir hingga layanan akselerasi difokuskan untuk mencapai target nilai yang telah dipatok.
Pada saat yang sama, Kepala Bea Cukai Bitung menyerahkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE) kepada PT Olam Indonesia.
“Dalam mengakselerasi ekspor produk pertanian asal Sulut, kami terus memperkuat sinergisitas dengan Karantina Pertanian Manado. Hasilnya sudah mulai terlihat, salah satunya bertambahnya jumlah eksportir,” ujar Zubaidy.
Secara terpisah, Kepala Barantan, Bambang mengapresiasi bertambahnya pelaku usaha agribisnis di Sulut. Ke depan Bambang berharap momentum peningkatan ekspor dapat terus dijaga.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ekspor pertanian secara nasional pada bulan Maret 2022 mencapai US$430 juta, tumbuh positif sebesar 23,27 persen (M to M) atau 7,67 persen (Y to Y)
“Dengan bekerja bersama hararapannya tren peningkatan ekspor pertanian dapat berkontribusi lebih besar dalam pemulihan ekonomi nasional dimasa pandemi yang masih berlangsung,” ucap Bambang.