Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado. foto/Kementerian PUPR
MINAHASA UTARA – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Pembangunan bendungan ini merupakan bagian dari pengendalian banjir Kota Manado dan sekitarnya untuk debit banjir 470 meter kubik per detik, yang pernah terjadi banjir bandang pada tahun 2014.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya di setkab.go.id menjelaskan, saat ini bendungan masih menunggu masalah teknis pada pondasi bendungan.
“Mudah-mudahan dalam minggu ini sudah mulai dikerjakan konstruksi diafragmanya, diperkirakan 2-3 bulan selesai,” katanya.
Adapun progresnya Paket 1 sudah mencapai 64,5% dan Paket 2 mencapai 83,7% jadi total progres secara keseluruhan telah mencapai 73% dan ditargetkan bisa selesai Agustus tahun 2021,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Selasa (21/7/2020).
Menteri Basuki menambahkan, Bendungan Kuwil Kawangkoan ini istimewa, selain dekat dengan Kota juga dekat dengan Waruga makam leluhur masyarakat Minahasa.
“Karenanya akan kita tata kawasan ini yang merupakan salah satu destinasi KSPN Manado Bitung-Likupang,” ujarnya.
Bendungan Kuwil Kawangkoan selain dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku untuk Kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung sebesar 4,5 meter kubik per detik, PLTM dengan kapasitas 2×0,70 MW serta pengembangan pariwisata. Bendungan Kuwil Kawangkoan memiliki kapasitas tampung 23,37 juta meter kubik dan luas genangan 139 hektare.
Bendungan ini dibangun sejak 2016 dengan biaya Rp1,46 triliun yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya-DMT, KSO, PT. Nindya Karya (Persero) Tbk. Dikatakan Menteri Basuki pembebasan lahan untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Bendungan Kuwil Kawangkoan relatif lancar.
“Mudah-mudahan sudah tidak ada masalah. Saya rasa Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara aktif sekali sehingga saya tidak khawatir soal lahan. Kita siapkan ganti untung, tinggal prosesnya saja,” ujar Menteri Basuki.(tim)